11 Januari 2009

Bioteknologi versus Bioterorrisme

Pada abad 20 ini, banyak sekali pengembangan-pengembang teknologi yang memanfaatkan unsur - unsur biologi sebagai bahan penunjangnya. Hasilnya pun sungguh luar biasa. Sebagian dari hasil pengembangan itu untuk membantu mempermudah pekerjaan manusia, sebagiannya lagi digunakan untuk menyelamatkan makhluk hidup dari berbagai macam bahaya. Contohnya yaitu:

  1. Bidang Industri Berbasis Biologi

v Produk alkohol, kecap,roti,tape,yogurt,yakult dan nata decoco yang menggunakan teknologi fermentasi oleh mikroorganisme seperti jamur Saccharomyces cereviceae, Aspergillus wentii, Lactobacillus sp. dan Acetobacter xylinum.

v Produk makanan prebiotik dan probiotik yang berupa serat -serat tumbuhan dan meikroorganisme di dalam tubuh sehingga tubuh tetap sehat.


2. Bidang Profesi Manusia

v Produksi vaksin dan obat. Vaksin adalah bibit penyakit yang dilemahkan dan dimasukkan ke dalam tubuh untuk mendapatkan antibodi. Obat adalah senyawa kimia yang dapat diperoleh dari tumbuhan atau hewan maupun mikroorganisme yang diolah untuk menyembuhkan penyakit. (kedokteran)

v Produk bibit unggul pertanian dan peternakan yang merupakan , hibridisasi, mutasi, kultur jaringan,maupun rekayasa genetika yang dapat memberi hasil yang lebih optimal (pertanian dan peternakan)

Diatas merupakan beberapa contoh pemanfaatan bioteknologi yang pemakaiannya benar dan tidak banyak membawa dampak negatif bagi kelangsungan makhluk hidup.

Tapi, namanya saja manusia, tidak luput dari kesalahan. Ada beberapa contoh pemanfaatan negatif dari perkembangan bioteknologi yang disebut bioterorisme, yaitu: penggunaan dengan sengaja virus, bakteri, jamur dan toksin dari makhluk hidup untuk mengancam / menimbulkan ketakutan, penyakit ataupun kematian pada makhluk hidup lain. Berikut ini jabarannya..

  1. Jenis-jenis bahan biologi yang dapa digunakan sebagai senjata bioterorisme:
    1. bakteri
    2. virus
    3. toksin
    4. jamur
  1. Cara penyerangannya :

a. Dengan cara menebarkan isu-isu menakutkan dari 1 mulut ke mulut lain.

b. Dengan cara menyemprotkan gas beracun agar saluran pernafasan terganggu

c. Menggunakan makanan untuk mengganggu fungsi saluran pencernaan

d. Melalui goresan luka, dengan segaja menggoreskan benda tajam yang sebelunya telah diberi racun

e. Gigitan serangga, menebarkan serangga penggigit yang beracun

  1. Alasan penggunaan senjata bioterorisme:

a. relative tidak mahal

b. mudah diproduksi

c. dapat disebarkan dengan mudah

d. dapat disembunyikan

e. mudah dibawa kemana-mana

f. serta obatnya masih belum ada yang spesifik

Untuk memperjelas anda, saya berikan beberapa contoh kejadian dan peristiwa nyata yang sebelumnya pernah terjadi -bersangkut paut pada teror bioterorisme.

  • Bioterorisme telah dimulai pada abad 18 pada perang antara Perancis dan India, dimana selimut pasien penderita cacar digunakan sebagai senjata.

  • Pada Perang Dunia ke I, penggunaan senjata biologi lebih berkembang, dimana pada saat itu Jerman mulai mengembangkan anthrax, glander, kolera dan jamur putih sebagai senjata biologi.

  • Pada tahun 1942, Amerika Serikat juga mengadakan penelitian dengan anthrax dan botullinum sebagai senjata biologi, dan pada tahun 1951-1954 riset terhadap Baccilus globigii dan Serratia marcescens.

  • Pada tahun 1984, kelompok Sekte pengikut Bhagwan Shree Rajnessh menggunakan bakteri Salmonela untuk satu gerakan bunuh diri massal dengan menyuntikkan bakteri ini kepada 750 orang pengikutnya di Oregon Amerika Serikat

  • Paska peristiwa 11 September, yakni pada tanggal 5 Oktober 2001, kuman Antrax melanda Amerika Serikat, terutama di wilayah Florida, New Jersey, Washington DC dan NewYork melalui sistem pengiriman surat. Tercatat 17 kasus anthrax, 10 kasus paru, 7 kasus kulit, 4 kematian dan lebih dari 30.000 penduduk diberi profilaktik antibiotik (ciprofloxacin)

Menurut Jenkins dan Rubin (dalam Puver hal. 3) menyatakan bahwa, " secara teoritis, 1 ons toksin Botullinum cukup untuk membunuh 60.000.000 manusia." Dengan demikian, bioterorisme ini lebih menakutkan dari pada nuklir sekalipun. Sekian artikel saya, meski cukup singkat tapi saya harap manfaatnya tidak sesingkat tulisannya.

Wassalamualaikum wr.wb


Oleh : Prilia Tiara P.
Kls : X.6/28

Tidak ada komentar:

Posting Komentar