12 Januari 2009

PESUGIHAN

oleh: Megha Selvia/x-6/24

PESUGIHAN PUTRA HARTA

Pesugihan tanpa resiko apapun, tanpa tumbal, tidak mengambil rezeki anak cucu, tanpa melakukan ritual apapun...anda akan kaya-raya dengan memanfaatkan kesaktian pesugihan ini. Mahar sekian...mas kawin sekian... tidak melanggar ajaran agama, dll.....

Hanya orang GOBLOK saja yang mau mempercayai kebohongan besar seperti itu! Tapi gilanya, ternyata memang banyak orang goblok di Indonesia tercinta ini. Mau bukti? Lihat saja iklan-iklan paranormal yang menjamur di berbagai media massa. Mulai dari iklan uang balik, bank gaib, melipat gandakan uang, menambah uang di ATM, pesugihan bermacam-macam jenis, dll. Semua menjanjikan anda kaya raya tanpa resiko… Kalau tidak banyak orang yang berhasil mereka bodoh-bodohi, mana mungkin iklan mereka terus menerus terbit.

Mau kaya-raya uang banyak tapi tidak mau bekerja, mau kaya-raya tapi tidak mau menanggung resiko….mana mungkin!?! Kami beritahu anda, kaya-raya tanpa harus bekerja apapun itu memang ada, tetapi tanpa resiko? itu BOHONG BESAR!

Semua harta kekayaan yang didapat dengan cara instant begitu semua mengandung resiko! Resiko terkecil yang bisa anda pikirkan ialah dosa. Semakin besar kekayaan yang anda inginkan, semakin besar pula resiko yang harus anda pikul. Nah, sekarang tergantung anda…apakah anda type orang yang sanggup menanggung resiko? Bila ya…., silahkan terus membaca.

Resiko yang akan anda hadapi yang terkecil adalah dosa.…silahkan saja anda menafsirkan perkataan itu sendiri. Kami tidak akan menutup-nutupi dengan mengatakan: “Oh, itu tidak merupakan dosa, tidak melanggar aturan agama manapun, dll, dll.”

Pesugihan selalu ada tumbalnya! Tumbal seperti apa? tumbal nyawa? Pasti!…. nyawa apa atau siapa? Nah….ini tergantung…. tergantung berapa besar kekayaan yang anda inginkan. Mulai dari nyawa se/beberapa ekor kambing bila anda menginginkan kekayaan seperti seorang pemilik toko di pasar yang sukses atau se/beberapa ekor kerbau bila anda menginginkan kekayaan seperti seorang pemilik show room mobil atau se/beberapa orang manusia bila anda menginginkan kekayaan seperti layaknya seorang pemilik pabrik besar….atau nyawa anda sendiri bila anda menginginkan kekayaan seperti seorang konglomerat.

Nah...apa pilihan anda? ingin kaya seperti yang mana? Atau....anda mulai jadi takutkah...?

Kami beritahu anda, yang dimaksudkan dengan nyawa manusia di atas bukanlah seperti gambaran yang ada dalam benak anda saat ini. Tidak akan ada orang yang akan mati…….tidak akan ada orang yang harus mati dicekik setan dalam proses “penumbalan” ini seperti yang anda sering tonton pada sinetron misteri di tv.

Yang terjadi bisa dijelaskan seperti berikut ini:
Pesugihan jenis ini sampai saat ini kami anggap merupakan jenis pesugihan yang terbaik. Terbaik bila dipandang dari sudut besarnya kekayaan yang pasti dihasilkannya dibandingkan dengan biaya dan resiko yang harus anda keluarkan/jalani untuk mendapatkannya. Pesugihan jenis ini bernama Pesugihan Putera Harta bila diartikan ke dalam bahasa Indonesia.

Prosesnya begini, awalnya akan terjadi “persetubuhan” antara anda dengan seorang perempuan yang bersedia mengandung benih anda (bila anda seorang lelaki), atau antara anda (wanita) dengan seseorang pria yang bersedia memberikan benihnya pada anda (bila anda seorang wanita).

“Persetubuhan” ini setengah gaib sifatnya, anda tidak harus benar-benar menyetubuhi atau disetubuhi oleh seseorang lain secara fisik. Bila anda seorang pria yang harus anda lakukan adalah melakukan (maaf) onani pada waktu yang telah kami tentukan. Dan bila anda wanita, anda harus melakukan (maaf) masturbasi pada waktu yang telah kami tentukan. Hanya itulah, sekali itu saja, tidak ada yang lain lagi.

Untuk pria, anda harus benar-benar ber-ejakulasi. Untuk anda wanita, anda tidak harus sampai orgasme. Yang penting anda “lakukan” saja dan khayalkan sesuatu yang mampu membuat anda terangsang hebat. Asal “basah”, ya cukuplah.

Setelah hal itu anda lakukan maka benih anda dan benih pria/wanita yang telah bercampur dan bersatu menjadi janin hidup sang Putera Harta itu akan dititipkan pada seorang perempuan yang bersedia menjadi “pengandung” sewaan. Janin tersebut akan tumbuh makin membesar hari demi hari, bulan demi bulan layaknya kandungan normal. Perempuan yang menjadi “pengandung” sewaan itu akan kelihatan seperti perempuan hamil lainnya, tidak ada bedanya.

Tepat 9 bulan 10 hari (280 hari) sang Putera Harta akan lahir. Tetapi bukan lahir ke dunia ini. Tiba waktunya kandungan itu akan “raib” begitu saja. Kandungan yang tadinya terlihat besar akan hilang begitu saja, perut perempuan yang jadi “pengandung” akan kembali normal seperti semula mengecil seperti tidak pernah terjadi apa-apa sebelumnya. Sang Putera Harta berpindah alam, yang secara harfiah kita manusia menyebutnya sebagai “mati”. Itulah yang menjadi tumbal dari keinginan anda untuk mendapatkan kekayaan besar dengan cara yang mudah.

uang pesugihan

Sejak saat kelahiran (raibnya) sang Putra Harta, maka segala keinginan anda atas harta kekayaan akan segera terpenuhi. Hidup anda yang tadinya telah empas-empis dikejar-kejar hutang akan segera berbalik menjadi orang kaya-raya dengan serta-merta. Tidak ada yang tidak mungkin, apapun yang anda lakukan, apapun yang anda kerjakan semuanya akan menghasilkan uang besar bagi anda. Selamat tinggal kesulitan...

Syarat utama yang harus anda lakukan dalam menyambut kelahiran sang Putra Harta adalah anda harus telah mempunyai usaha (sekecil apapun) karena lewat jalan usaha anda itulah harta kekayaan yang anda impikan datang. Kalau anda hanya kerja makan gaji, tidak ada jalannya. Maka wajib bagi anda setelah meminta kepada kami Pesugihan Putera Harta ini, anda harus segera memulai suatu usaha dagang apa sajalah, umpama: buka warung kecil atau coba-coba jadi sales apa saja tidak masalah.

Bahkan sebelum kelahirannya-pun usaha anda yang semula kecil dan remeh akan semakin membesar seiring dengan semakin membesarnya juga waktu kehamilan sang Putera Harta. Tepat setelah kelahirannya, anda boleh saksikan dengan mata-kepala anda sendiri, usaha anda akan meledak! tak akan terpikirkan lagi oleh anda untuk menghitung hasilnya kelak.

Apakah ada hal lain yang harus anda lakukan setelah semua keinginan anda tercapai? Jawabnya adalah tidak ada satupun kewajiban anda lagi. Kalaupun ada, anda hanya harus menyimpan “pegangan” yang nanti akan kami kirimkan kepada anda setelah ritual awal dilakukan dengan sebaik-baiknya...TIDAK BOLEH HILANG!!! Kalau sampai hilang atau tercuri orang, anda harus mengulang segalanya mulai dari awal lagi…bila tidak, apa yang sudah anda dapatkan akan berangsur habis dan anda jadi kere lagi! Harap hal ini anda ingat baik-baik… Karena esok nanti belum tentu kami masih hidup dan bisa membantu anda lagi.

ALAM GHAIB


oleh: Dicky Widyas Tama/x-6/11

Para ilmuwan semakin yakin, detail paling halus dalam kosmos memang diliputi kekaburan. Seolah ada tirai pembatas antara pengetahuan manusia dengan hakikat semesta. Ilmu pengetahuan semakin terbukti tak sanggup menembus dunia di balik batas itu.
Bukan apa-apa, memang begitulah cara alam memperlihatkan dirinya pada manusia …!
Dalam konsep ilmu pengetahuan modern dewasa ini, alam semesta dengan segala isinya tersusun dari materi dan energi. Materi (benda) tersusun pula atas partikel-partikel halus yang lazim disebut atom. Sedangkan atom, dapat pula kita bagi atas sebuah inti atom bersama sejumlah elektron pada jarak yang relatif jauh.
Sebetulnya istilah-istilah atom, proton, dan sebagainya, semua hanyalah “ model”. Artinya nama-nama tersebut dikaitkan dengan suatu gejala tertentu, sedemikian rupa sehingga dengan model itu para ilmuwan akan lebih mudah bekerja.
Sebab itu “model” atom bisa bermacam-macam. Dalam sejarah fisika atom, dikenal model-model atom mulai dari Dalton, Thomson, Rutherford, Niels Bohr, dan sebagainya.
Jadi pernahkah para ilmuwan melihat elektron? Gelombang? Cahaya? Tidak pernah! Ia bahkan tidak akan pernah tahu apa persisnya semua itu.
Thomson misalnya: sekalipun dikatakan sebagai penemu elektron, ia sebetulnya tidak pernah tahu seperti apakah elektron itu. Yang dia lakukan hanyalah membuat eksperimen. Lalu ia perhatikan gejala-gejala atau sifat-sifat hasil eksperimennya. Dari sana disusunlah konsep … dan ternyata konsepnya itu bisa menerangkan gejala tersebut. Hanya itu koq. Lantas, apabila konsep tersebut ternyata gagal, yang salah bukan gejalanya … tapi konsep itulah yang perlu disempurnakan!
Namun, baiklah, mari kita coba-coba melakukan eksperimen khayal. Istilahnya “ Gedunken Experiment ” alias eksperimen dalam pikiran. Maksud kita hendak melihat elektron.
Okelah kita anggap kita mempunyai semua peralatan yang dibutuhkan. Kita perkirakan ada sebuah mikroskop elektron yang sangat luar biasa. Daya uraiannya kita anggap akan sanggup menembus “kabut atomik”. Ditunjang lagi dengan daya pembesaran mencapai 100 bilyun kali! Memang dengan perbesaran begitu, secara teoritis dapat diramalkan elektron akan terlihat oleh mata.
Akan tetapi, apa yang terjadi? Ternyata tak semudah apa yang dibayangkan. Masalahnya begini. Dalam kehidupan sehari-hari biasanya kita bisa melihat karena pertolongan cahaya visual (kasat mata). Cahaya ini mempunyai panjang gelombang antara 3800 angstrom sampai 7500 angstrom ; dimana 1 angstrom = 10-8 cm.
Padahal kita tahu elektron jauh lebih kecil dari itu. Diameternya sepertiga milyar milimeter. Tentu akibatnya malah elektron tersebut akan “tertutupi”. Ibarat mau melihat bola, lalu bola itu kita tutup dengan sehelai kain hitam yang panjang. Mana mungkin akan terlihat!
Apa akal? Terpaksa kita cari cahaya lain. Tapi panjang gelombangnya mesti yang lebih pendek dari diameter (garis tengah) elektron. Kalau tidak … sama saja bohong! Namun resikonya, kita terpaksa melihat bukan dengan mata. Sebab mata hanya mampu bekerja pada rentang gelombang optis (cahaya tampak).
Baiklah kita gunakan saja alat detektor supercanggih, berfungsi laksana “mata”. Ternyata kesulitan tetap saja tak teratasi. Kalau kita pakai sinar-X, panjang gelombangnya masih sedikit besar ketimbang elektron. Yah … akhirnya elektron tak akan kelihatan juga.
Terpaksa kita ganti dengan sinar lain. Akhirnya satu-satunya pilihan cuma sinar gamma. Sinar itu dipancarkan oleh radium hingga sering disebut sinar radium. Sinar ini memiliki frekuensi yang sangat tinggi. Itu berarti energinya pun sangat tinggi.
Namun, apa yang terjadi sewaktu pas alat detektor kita corongkan ke lensa supermikroskop? Bentuk apakah yang terlihat jauh di kedalaman sana?
Tidak! Kita tak menemukan apa-apa! Lho … koq bisa? Bukankah tadi elektron masih ada? Kenapa tiba-tiba bisa lenyap tanpa jejak begitu saja? Apa yang telah terjadi? Ya … sewaktu sinar gamma datang menghampiri elektron, ternyata elektron malah tidak sanggup mematulkan sinar itu kembali ke mata detektor. Ia tak sanggup menahan hantaman sinar gamma berenergi sangat tinggi itu. Elektron malah terhambur, terpental entah ke mana. Kecepatan gerak elektron jadi luar biasa. Tentu saja … detektor tak akan sanggup mencari “di mana dia”! sia … sia … putuslah asa … kecewa! Tapi, apa mau dikata …!
Gereja dan Krisis Moral di Barat

oleh: Gabriel R.M.W/x-6/18

Spanyol dan Kanada mengesahkan undang-undang yang menghalalkan perkawinan kaum sejenis, meski agama mereka, Kristen melarangnya. Krisis moral dan peran gereja di Barat goyah. Pengaruh liberal?

Baru-baru ini parlemen Spanyol mengesahkan undang-undang yang melegalkan perkawinan sejenis. Pengesahan undang-undang ini sontak menuai badai protes dari gereja dan berbagai kalangan. Pada kesempatan kali ini, kami mengajak Anda untuk menyimak sebuah ulasan mengenai krisis moral dan peran gereja di Barat.

Gereja sebagai lembaga resmi agama Kristen tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya terhadap langkah sejumlah negara Eropa yang mengesahkan praktik amoral.

Dalam dua pekan terakhir, terjadi dua peristiwa besar di dua negara yang dikenal sebagai pusat Katolik, yaitu Italia dan Spanyol, yang melibatkan gereja dan para tokoh agama.

Di Spanyol, Dewan Keuskupan menyeru warga untuk ikut memprotes draf pemerintah yang melegalkan perkawinan sejenis. Sedangkan di Italia, Vatikan mengajak masyarakat luas untuk memboikot referendum yang akan dilangsungkan pemerintah berkaitan dengan liberalisasi undang-undang No. 40 yang membatasi secara ketat proses rekayasa pembenihan anak.

Dalam dua kasus ini, gereja mempertontonkan kemampuannya mengerahkan massa untuk memprotes kebijakan pemerintah Italia dan Spanyol yang dipandang bertentangan dengan nilai-nilai moral.

Di Spanyol, ratusan ribu massa turun ke jalan-jalan memenuhi panggilan gereja. Sedangkan di Italia, berkat seruan boikot itu, referendum hanya diikuti oleh 26 persen warga yang memiliki hak pilih. Tentunya dengan partisipasi yang kecil seperti ini, referendum terancam gagal. Fakta yang terjadi di Spanyol dan ltalia menunjukkan bahwa gereja masih memiliki pengaruh yang besar di tengah masyarakat Eropa.

Seperti diketahui, pasca gerakan renaissance, peran gereja Katolik secara praktis telah tersingkirkan dan negara-negara di Eropa jatuh ke tangan orang-orang liberal yang menolak keterlibatan agama dan agamawan dalam kegiatan politik, ekonomi bahkan sosial dan kebudayaan. Kini setelah beberapa abad berlalu dari era itu, gereja kembali menunjukkan sikapnya yang berseberangan dengan kebijakan para politikus dan pemerintah di sejumlah negara Eropa.

Dalam dua kasus yang disebutkan tadi, pemerintah Spanyol dan Italia bagai kebakaran jenggot menyaksikan penentangan gereja tersebut. Mantan presiden Italia, Oscar Luigi Scalfaro dalam reaksinya mengatakan, “Gereja hanya bertugas memberi nasehat kepada umat dan tidak berhak untuk mencampuri urusan perundang-undangan di Italia. “

Secara umum, faktor yang mendorong gereja untuk mengambil sikap keras dan tegas dalam dua kasus tersebut adalah kekhawatiran para agamawan Katolik akan kian melemahnya peran mereka di tengah masyarakat. Pasca renaissance, gereja berubah menjadi sebuah lembaga sosial yang hanya berwenang mengurusi masalah moral dan agama dalam bentuknya sebagai kegiatan individu semata.

Peran para pendeta dan pastor juga berubah menjadi hanya para pemimpin doa bersama, pembaca akad perkawinan, dan pemimpin acara penguburan. Peran yang sudah kecil ini semakin dikerdilkan oleh pemerintah di sejumlah negara, semisal Spanyol dan Italia, yang mengesahkan undang-undang yang bertentangan dengan moral dan etika.

Di era pasca renaissance, dengan berkuasanya sistem liberalisme ekonomi dan politik di Barat, muncul pula arus liberalisme budaya. Negara-negara Barat telah berubah jauh dengan keberhasilannya meraih kemajuan pesat di berbagai bidang. Kesejahteraan di negara-negara ini juga jauh melebihi negara-negara lain.

Keperkasaan inilah yang lantas mengubah negara-negara Barat menjadi kekuatan imperialis yang selama beberapa abad melakukan penjajahan di berbagai kawasan dunia dan merampok kekayaan bangsa-bangsa lain. Kesejahteraan bangsa Eropa Barat yang diperoleh dengan memanfaatkan kelemahan dan keterbelakangan bangsa-bangsa lain di dunia, telah mengubah tatanan sosial di Barat yang berbuntut pada perubahan nilai-nilai moral dan etika.

Budaya Barat saat ini telah menyatu dengan budaya yang tidak terkontrol. Manusia di Barat tidak berhadapan dengan batasan-batasan untuk mengecap kenikmatan di luar etika. Sayangnya, rezim-rezim di Barat bukan hanya tidak membatasi praktik asusila warganya, tetapi malah ikut memberikan label resmi pada praktik-praktik semacam ini.

Praktik homoseksual yang pada beberapa dekade lalu dipandang sebagai praktik menjijikkan dan pelakunya pasti akan dikucilkan oleh masyarakat, kini didukung oleh pemerintah dan mendapat pengesahan.

Di Barat, setiap tahunnya pada hari-hari tertentu, kaum gay dan lesbi dengan turun ke jalan-jalan, menuntut pengakuan hak-hak mereka secara resmi dari pemerintah. Dekadensi moral yang di Barat sudah sedemikian parahnya, sehingga sejumlah tokoh politik dan pemerintahan tidak lagi merasa risih untuk mengaku bahwa dirinya adalah seorang homoseksual.

Layak dicatat bahwa kondisi ini bahkan telah merambah negara-negara dengan jumlah pemeluk agama Katolik di atas 90 persen. Jelas, kondisi ini dipandang gereja sebagai tanda-tanda buruk yang harus segera ditangani, sehingga memaksa gereja untuk mengambil sikap tegas meski sikap itu dinilai bertentangan dengan wewenang lembaga keagamaan di Barat.

Amat disayangkan, gereja Katolik terkesan lamban dapat bersikap menghadapi krisis moral di Barat. Meski berhasil menggalang ratusan ribu umat untuk turun ke jalan menentang undang-undang perkawinan kaum homoseksual, namun nampaknya, gereja tidak akan mampu menghentikan laju keruntuhan sendi-sendi moral di Barat.

Sebab, opini umum di Barat sudah tidak lagi memandang hal ini sebagai penyimpangan etika, tetapi hanya sebuah masalah yuridis yang harus dicarikan penyelesaiannya. Pertanyaan yang ada di tengah masyarakat Barat adalah, “Hak apa yang dimiliki oleh orang-orang yang memiliki kecenderungan seksual menyimpang? Artinya, apakah secara hukum, pasangan homoseksual memiliki hak layaknya pasangan suami istri?”

Meskipun pemerintah Barat tidak kunjung menyadari betapa besar dampak dari dekadensi moral, namun kenyataan menunjukkan bahwa masyarakat Barat sudah cukup menderita akibat sikap hidup yang bebas tanpa batas ini. Kejahatan, obat bius, prostitusi, penyakit AIDS, penyakit kejiwaan, anak-anak yang lahir tanpa bapak, adalah di antara dampak-dampak mengerikan dari kebobrokan moral.

Oleh karena itu, sudah saatnya masyarakat Barat membuka diri dan kembali pada nilai-nilai moral. Sebaliknya, gereja pun harus secara tegas dan berkesinambungan menjalankan perannya sebagai penunjuk arah bagi bagi masyarakat Barat, agar mereka bisa menemukan kehidupan yang selamat. (ulasan radio irib)

GENETIKA

oleh     : Audy Kurnia T.N.
kelas   : X6
absen : 04



Genetika berasal dari bahasa Yunani atau genno yang berarti melahirkan merupakan cabang biologi yang penting saat ini. Ilmu ini mempelajari berbagai aspek yang menyangkut pewarisan sifat dan variasi sifat pada organisme maupun suborganism. Ada pula yang dengan singkat mengatakan, genetika adalah ilmu tentang gen. Nama "genetika" diperkenalkan oleh William Bateson lalu diperkenalkan oleh Adam pada Konferensi Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906.


Meskipun orang biasanya menetapkan genetika dimulai dengan ditemukannya kembali naskah artikel yang ditulis Gregor Mendel pada tahun 1900, sebetulnya kajian genetika sudah dikenal sejak masa prasejarah, seperti domestikasi dan pengembangan trah-trah murni (pemuliaan) ternak dan tanaman. Orang juga sudah mengenal efek persilangan dan perkawinan sekerabat serta membuat sejumlah prosedur dan peraturan mengenai hal tersebut sejak sebelum genetika berdiri sebagai ilmu yang mandiri. Silsilah tentang penyakit pada keluarga, misalnya, sudah dikaji orang sebelum itu. Kala itu, kajian semacam ini disebut "ilmu pewarisan" atau hereditas.




1 Awal mula dan konsep dasar




a. Awal mula




Sejumlah percobaan terdokumentasi yang terkait dengan genetika telah banyak dilakukan pada masa sebelum Mendel, yang kelak banyak membantu memberikan bukti bagi teori Mendel. Percobaan-percobaan itu misalnya adalah sebagai berikut.
Pembuatan Raphanobrassica melalui persilangan lobak dan kubis pada abad ke-17 oleh Köhlreuter, seorang pemulia sayuran berkebangsaan Jerman, untuk menghasilkan tanaman yang menghasilkan umbi dan krop kubis sekaligus, meskipun tidak berhasil.
Penemuan dan penjelasan tentang pembuahan berganda pada tumbuhan berbunga (Magnoliophyta) oleh E. Strassburger (1878) dan S. Nawaschin (1898);
Percobaan terhadap ribuan persilangan oleh Charles Darwin pada abad ke-19 yang hasilnya diterbitkan pada 1896 dengan judul The variation of animals and plants under domestication) dan berhasil mengidentifikasi adanya penurunan penampilan pada generasi hasil perkawinan sekerabat (depresi inbred) dan penguatan penampilan pada hasil persilangan antarinbred (heterosis) meskipun dia tidak bisa memberikan penjelasan;
Usaha menjelaskan kemiripan antara orang tua dan anak oleh Karl Pearson melalui metode regresi (yang malah menjadi dasar dari banyak teknik statistika moderen).

Pada masa pra-Mendel, orang belum mengenal gen dan kromosom (meskipun DNA sudah diekstraksi namun pada abad ke-19 belum diketahui fungsinya). Saat itu orang masih beranggapan bahwa sifat diwariskan lewat sperma (tetua betina tidak menyumbang apa pun terhadap sifat anaknya).

Peletakan dasar ilmiah melalui percobaan sistematik baru dilakukan pada paruh akhir abad ke-19 oleh Gregor Johann Mendel. Ia adalah seorang biarawan dari Brno (Brünn dalam bahasa Jerman), Kekaisaran Austro-Hungaria (sekarang bagian dari Republik Ceko). Mendel disepakati umum sebagai 'pendiri genetika' setelah karyanya "Versuche über Pflanzenhybriden" atau Percobaan mengenai Persilangan Tanaman (dipublikasi cetak pada tahun 1866) ditemukan kembali secara terpisah oleh Hugo de Vries, Carl Correns, dan Erich von Tschermak pada tahun 1900. Dalam karyanya itu, Mendel pertama kali menemukan bahwa pewarisan sifat pada tanaman (ia menggunakan tujuh sifat pada tanaman kapri, Pisum sativum) mengikuti sejumlah nisbah matematika yang sederhana. Yang lebih penting, ia dapat menjelaskan bagaimana nisbah-nisbah ini terjadi, melalui apa yang dikenal sebagai 'Hukum Pewarisan Mendel'.



b. Konsep dasar

Dari karya ini, orang mulai mengenal konsep gen (Mendel menyebutnya 'faktor'). Gen adalah pembawa sifat. Alel adalah ekspresi alternatif dari gen dalam kaitan dengan suatu sifat. Setiap individu disomik selalu memiliki sepasang alel, yang berkaitan dengan suatu sifat yang khas, masing-masing berasal dari tetuanya. Status dari pasangan alel ini dinamakan genotipe. Apabila suatu individu memiliki pasangan alel sama, genotipe individu itu bergenotipe homozigot, apabila pasangannya berbeda, genotipe individu yang bersangkutan dalam keadaan heterozigot. Genotipe terkait dengan dengan sifat yang teramati. Sifat yang terkait dengan suatu genotipe disebut fenotipe.


2 Kronologi perkembangan genetika

Setelah penemuan ulang karya Mendel, genetika berkembang sangat pesat. Perkembangan genetika sering kali menjadi contoh klasik mengenai penggunaan metode ilmiah dalam ilmu pengetahuan atau sains.


3 Cabang-cabang Genetika



Genetika berkembang baik sebagai ilmu murni maupun ilmu terapan. Cabang-cabang ilmu ini terbentuk terutama sebagai akibat pendalaman terhadap suatu aspek tertentu dari objek kajiannya.

Cabang-cabang murni genetika :
* genetika molekular
* genetika sel (sitogenetika)
* genetika populasi
* genetika kuantitatif
* genetika perkembangan

Cabang-cabang terapan genetika :
genetika kedokteran
ilmu pemuliaan
rekayasa genetika atau rekayasa gen

Bioteknologi merupakan ilmu terapan yang tidak secara langsung merupakan cabang genetika tetapi sangat terkait dengan perkembangan di bidang gene
tika.



a. Genetika arah-balik (reverse genetics)

Kajian genetika klasik dimulai dari gejala fenotipe (yang tampak oleh pengamatan manusia) lalu dicarikan penjelasan genotipiknya hingga ke aras gen. Berkembangnya teknik-teknik dalam genetika molekular secara cepat dan efisien memunculkan filosofi baru dalam metodologi genetika, dengan membalik arah kajian. Karena banyak gen yang sudah diidentifikasi sekuensnya, orang memasukkan atau mengubah suatu gen dalam kromosom lalu melihat implikasi fenotipik yang terjadi. Teknik-teknik analisis yang menggunakan filosofi ini dikelompokkan dalam kajian genetika arah-balik atau reverse genetics, sementara teknik kajian genetika klasik dijuluki genetika arah-maju atau forward genetics.


PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP INDIVIDU

oleh : TIARA RACHMADIA SARI
no.absen : 37


Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap pembentukan dan perkembangan perilaku individu, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosio-psikologis, termasuk didalamnya adalah belajar.
Terhadap faktor lingkungan ini ada pula yang menyebutnya sebagai empirik yang berarti pengalaman, karena dengan lingkungan itu individu mulai mengalami dan mengecap alam sekitarnya. Manusia tidak bisa melepaskan diri secara mutlak dari pengaruh lingkungan itu, karena lingkungan itu senantiasa tersedia di sekitarnya.
Sejauh mana pengaruh lingkungan itu bagi diri individu, dapat kita ikuti pada uraian berikut :
1. Lingkungan membuat individu sebagai makhluk sosial
Yang dimaksud dengan lingkungan pada uraian ini hanya meliputi orang-orang atau manusia-manusia lain yang dapat memberikan pengaruh dan dapat dipengaruhi, sehingga kenyataannya akan menuntut suatu keharusan sebagai makhluk sosial yang dalam keadaan bergaul satu dengan yang lainnya.
Terputusnya hubungan manusia dengan masyarakat manusia pada tahun-tahun permulaan perkembangannya, akan mengakibatkan berubahnya tabiat manusia sebagai manusia. Berubahnya tabiat manusia sebagai manusia dalam arti bahwa ia tidak akan mampu bergaul dan bertingkah laku dengan sesamanya.
Dapat kita bayangkan andaikata seorang anak manusia yang sejak lahirnya dipisahkan dari pergaulan manusia sampai kira-kira berusia 10 tahun saja, walaupun diberinya cukup makanan dan minuman, akan tetapi serentak dia dihadapkan kepada pergaulan manusia, maka sudah dapat dipastikan bahwa dia tidak akan mampu berbicara dengan bahasa yang biasa, canggung pemalu dan lain-lain. Sehingga kalaupun dia kemudian dididik, maka penyesuaian dirinya itu akan berlangsung sangat lambat sekali.
2. Lingkungan membuat wajah budaya bagi individu
Lingkungan dengan aneka ragam kekayaannya merupakan sumber inspirasi dan daya cipta untuk diolah menjadi kekayaan budaya bagi dirinya. Lingkungan dapat membentuk pribadi seseorang, karena manusia hidup adalah manusia yang berfikir dan serba ingin tahu serta mencoba-coba terhadap segala apa yang tersedia di alam sekitarnya.
Lingkungan memiliki peranan bagi individu, sebagai :

  1. Alat untuk kepentingan dan kelangsungan hidup individu dan menjadi alat pergaulan sosial individu. Contoh : air dapat dipergunakan untuk minum atau menjamu teman ketika berkunjung ke rumah.
  2. Tantangan bagi individu dan individu berusaha untuk dapat menundukkannya. Contoh : air banjir pada musim hujan mendorong manusia untuk mencari cara-cara untuk mengatasinya.
  3. Sesuatu yang diikuti individu. Lingkungan yang beraneka ragam senantiasa memberikan rangsangan kepada individu untuk berpartisipasi dan mengikutinya serta berupaya untuk meniru dan mengidentifikasinya, apabila dianggap sesuai dengan dirinya. Contoh : seorang anak yang senantiasa bergaul dengan temannya yang rajin belajar, sedikit banyaknya sifat rajin dari temannya akan diikutinya sehingga lama kelamaan dia pun berubah menjadi anak yang rajin.
  4. Obyek penyesuaian diri bagi individu, baik secara alloplastis maupun autoplastis. Penyesuaian diri alloplastis artinya individu itu berusaha untuk merubah lingkungannya. Contoh : dalam keadaan cuaca panas individu memasang kipas angin sehingga dikamarnya menjadi sejuk. Dalam hal ini, individu melakukan manipulation yaitu mengadakan usaha untuk memalsukan lingkungan panas menjadi sejuk sehingga sesuai dengan dirinya. Sedangkan penyesuaian diri autoplastis, penyesusian diri yang dilakukan individu agar dirinya sesuai dengan lingkungannya. Contoh : seorang juru rawat di rumah sakit, pada awalnya dia merasa mual karena bau obat-obatan, namun lama-kelamaan dia menjadi terbiasa dan tidak menjadi gangguan lagi, karena dirinya telah sesuai dengan lingkungannya.

Berantas Illegal Logging hingga Tuntas

Nama       : Fauza Setyobudhi
Kelas        : X-6
No Absen : 15



Jambi, 2 Maret 2006
Menteri Kehutanan MS Ka’ban menegaskan sejak Inpres No 4 tahun 2005 tentang Penanggulangan dan Pemberantasan illegal logging dikeluarkan, 80 persen keberhasilan pemberantasan illegal logging telah tercapai pada penyitaan barang bukti. Sedangkan 20 persen lainnya soal pelaku dan cukong yang berada di balik aksi perambahan hutan di berbagai Provinsi Indonesia.

Penurunan ini terjadi di Kalimantan, Papua, dan Jambi. “Diharapkan, tidak hanya para pelaku saja yang ditangkap namun juga, seluruh bandar besarnya, “tegas Ka’ban menanggapi pertanyaan wartawan usai memberikan sambutan Workshop Program Kehutanan Nasional (National Forest Programme) Regional Sumatera Bagian Utara di Hotel Ibis Pekan Baru (1/3/2006).


Meski pemberantasan illegal logging hingga tuntas cukup berat, Ka’ban tetap optimis. “Terlebih bila pihak Polri mampu mengembangkan setiap kasus illegal logging dan menyeret para pelakunya ke pengadilan, “tambahnya.

Hutan Lestari

Sebagai keynote speaker Menhut menandaskan bahwa upaya pelestarian hutan hujan tropis telah menjadi perhatian dunia dalam kaitannya dengan fungsi penyangga kehidupan. Karena itu, dalam proses pengurusan hutan lestari maka penanggulangan dan pencegahan pencurian serta berbagai masalah seperti perambahan, konflik, kemiskinan, dan kebakaran hutan perlu mendapat perhatian serius berbagai pihak.

Menhut menambahkan, untuk pembentukan wadah pengelolaan kawasan hutan yang berupa unit-unit pengelolaan hutan baru 27 provinsi. Tata batasnya sendiri telah 85 persen kawasan hutan yang ada, meski penetapannya baru 12 persen.

Mantapnya kawasan hutan ini merupakan prasarat perlakuan pengelolaan hutan secara lestari dalam wadah unit pengelolaan hutan terkecil dalam bentuk Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH).

“Dengan begitu, sektor kehutanan diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,7 persen pada 2006 ini, “ujar Menhut.

Workshop Program Kehutanan Nasional (National Forest Programme) merupakan tindak lanjut agenda 21, forest principle hasil UNCED yang memuat prinsip-prinsip Good Governance, baik komitmen pengelolaan hutan nasional dan internasional. Tujuannya menjamin konservasi, pengelolaan dan pembangunan hutan lestari untuk memenuhi kebutuhan lokal, nasional, regional, global, demi generasi sekarang dan mendatang.

Kegiatan yang sama telah dilaksanakan di Palembang (2001) dan Lampung (2004) untuk Regional Sumatera Selatan; Balikpapan (2001) dan Banjarmasin (2004) untuk Regional Kalimantan; Kupang (2001) untuk Regional Nusa Tenggara; Yogyakarta untuk Regional Jawa-Bali (2005); serta Makasar (2005) untuk Regional Sulawesi.

Workshop yang diikuti sekitar seratus peserta (1-2 Maret 2006) merupakan kerjasama Departemen Kehutanan dan Pemerintah Daerah Provinsi Riau serta Yayasan Alam Sumatera Riau dan Komunitas Konservasi Indonesia (KKI Warsi) Jambi dengan dukungan NFP Facility (National Forest Programme) – FAO. ***

(Naskah dan Foto: Rahmadie)

Copyright © WARSI 1999 - 2007. All Rights Reserved.

BAHAYA NARKOBA

oleh: Armeinia Pramudita/x-6/03

Bahaya narkoba atau narkotika telah diketahui secara luas. Namun masih, saja banyak yang doyan menikmati barang laknat itu. Kali ini eL-Ka, menguraikan apa saja sih yang termasuk dalam golongan narkoba dan bahayanya. Agar kita semua menghindarinya.

Mitra muda, tak dapat dipungkiri bahwa narkoba merupakan wabah paling berbahaya yang menjangkiti manusia di seluruh pelosok bumi. Tidak diragukan lagi, bahwa kelemahan iman dan ketidakbersimpuhan kepada Allah dalam segala kesulitan merupakan faktor terpenting yang mengkondusifkan kecanduan narkoba.

Manusia yang taat beragama pasti akan jauh dari neraka narkoba. Tidak mungkin dia akan mengulurkan tangannya pada narkoba, baik membeli, mengedarkan, maupun menyelundupkannya. Sebab, jalan narkoba adalah jalan setan dan jalan Allah tidak mungkin bertemu dengan jalan setan.

Dr. Hassan Syamsi Pasya dalam bukunya yang berjudul Hamasa fi Udzun Syâb (Bisikan di Telinga Pemuda) menjelaskan bahwa jenis narkoba yang paling berbahaya adalah jenis narkotika yang menyebabkan ketagihan mental maupun organik, seperti opium dan derivasi turunannya.
Nama-nama dan jenis narkoba serta bahayanya antara lain:

1. Opium
Opium adalah jenis narkotika yang paling berbahaya. Dikonsumsi dengan cara ditelan langsung atau diminum bersama teh, kopi atau dihisap bersama rokok atau syisya (rokok ala Timur Tengah). Opium diperoleh dari buah pohon opium yang belum matang dengan cara menyayatnya hingga mengeluarkan getah putih yang lengket.

Pada mulanya, pengonsumsi opium akan merasa segar bugar dan mampu berimajinasi dan berbicara, namun hal ini tidak bertahan lama. Tak lama kemudian kondisi kejiwaannya akan mengalami gangguan dan berakhir dengan tidur pulas bahkan koma.

Jika seseorang ketagihan, maka opium akan menjadi bagian dari hidupnya. Tubuhnya tidak akan mampu lagi menjalankan fungsi-fungsinya tanpa mengonsumsi opium dalam dosis yang biasanya. Dia akan merasakan sakit yang luar biasa jika tidak bisa memperolehnya. Kesehatannya akan menurun drastic. Otot-otot si pecandu akan layu, ingatannya melemah dan nafsu makannya menurun. Kedua matanya mengalami sianosis dan berat badannya terus menyusut.

2. Morphine
Orang yang mengonsumsi morphine akan merasakan keringanan (kegesitan) dan kebugaran yang berkembang menjadi hasrat kuat untuk terus mengonsumsinya. Dari sini, dosis pemakaian pun terus ditambah untuk memperoleh ekstase (kenikmatan) yang sama.

Kecanduan bahan narkotika ini akan menyebabkan pendarahan hidung (mimisan) dan muntah berulang-ulang. Pecandu juga akan mengalami kelemahan seluruh tubuh, gangguan memahami sesuatu dan kekeringan mulut. Penambahan dosis akan menimbulkan frustasi pada pusat pernafasan dan penurunan tekanan darah. Kondisi ini bisa menyebabkan koma yang berujung pada kematian.

3. Heroin
Bahan narkotika ini berbentuk bubuk kristal berwarna putih yang dihasilkan dari penyulingan morphine. Menjadi bahan narkotika yang paling mahal harganya, paling kuat dalam menciptakan ketagihan (ketergantungan) dan paling berbahaya bagi kesehatan secara umum.

Penikmatnya mula-mula akan merasa segar, ringan dan ceria. Dia akan mengalami ketagihan seiring dengan konsumsi secara berulang-ulang. Jika demikian, maka dia akan selalu membutuhkan dosis yang lebih besar untuk menciptakan ekstase yang sama. Karena itu, dia pun harus megap-megap untuk mendapatkannya, hingga tidak ada lagi keriangan maupun keceriaan. Keinginannya hanya satu, memperoleh dosis yang lebih banyak untuk melepaskan diri dari rasa sakit yang tak tertahankan dan pengerasan otot akibat penghentian pemakaian.

Pecandu heroin lambat laun akan mengalami kelemahan fisik yang cukup parah, kehilangan nafsu makan, insomnia (tidak bisa tidur) dan terus dihantui mimpi buruk. Selain itu, para pecandu heroin juga menghadapi sejumlah masalah seksual, seperti impotensi dan lemah syahwat. Sebuah data statistik menyebutkan, angka penderita impotensi di kalangan pecandu heroin mencapai 40%.

4. Codeine
Codeine mengandung opium dalam kadar yang sedikit. Senyawa ini digunakan dalam pembuatan obat batuk dan pereda sakit (nyeri). Perusahaan-perusahaan farmasi telah bertekad mengurangi penggunaan codeine pada obat batuk dan obat-obat pereda nyeri. Karena dalam beberapa kasus, meski jarang, codeine bisa menimbulkan kecanduan.

5. Kokain
Kokain disuling dari tumbuhan koka yang tumbuh dan berkembang di pegunungan Indis di Amerika Selatan (Latin) sejak 100 tahun silam. Kokain dikonsumsi dengan cara dihirup, sehingga terserap ke dalam selaput-selaput lendir hidung kemudian langsung menuju darah. Karena itu, penciuman kokain berkali-kali bisa menyebabkan pemborokan pada selaput lendir hidung, bahkan terkadang bisa menyebabkan tembusnya dinding antara kedua cuping hidung.

Problem kecanduan kokain terjadi di Amerika Serikat, karena faktor kedekatan geografis dengan sumber produksinya. Dengan proses sederhana, yakni menambahkan alkaline pada krak, maka pengaruh kokain bisa berubah menjadi sangat aktif. Jika heroin merupakan zat adiktif yang paling banyak menyebabkan ketagihan fisik, maka kokain merupakan zat adiktif yang paling bayak menyebabkan ketagihan psikis.

Setiap tahun, Amerika Serikat membelanjakan anggaran 30 miliar dollar untuk kokain dan krak. Tak kurang dari 10 juta warga Amerika mengonsumsi kokain secara semi-rutin. Pemakaian kokain dalam jangka pendek mendatangkan perasaan riang-gembira dan segar-bugar. Namun beberapa waktu kemudian muncul perasaan gelisah dan takut, hingga halusinasi.

Penggunaan kokain dalam dosis tinggi menyebabkan insomnia (sulit tidur), gemetar dan kejang-kejang (kram). Di sini, pecandu merasa ada serangga yang merayap di bawah kulitnya. Pencernaannya pun terganggu, biji matanya melebar, dan tekanan darahnya naik. Bahkan terkadang bisa menyebabkan kematian mendadak.

6. Amfitamine
Obat ini ditemukan pada tahun 1880. Namun, fakta medis membuktikan bahwa penggunaannya dalam jangka waktu lama bisa mengakibatkan risiko ketagihan. Pengguna obat adiktif ini merasakan suatu ekstase dan kegairahan, tidak mengantuk, dan memperoleh energi besar selama beberapa jam. Namun setelah itu, ia tampak lesu disertai stres dan ketidakmampuan berkonsentrasi, atau perasaan kecewa sehingga mendorongnya untuk melakukan tindak kekerasan dan kebrutalan.

Kecanduan obat adiktif ini juga menyebabkan degup jantung mengencang dan ketidakmampuan berelaksasi, ditambah lemah seksual. Bahkan dalam beberapa kasus menimbulkan perilaku seks menyimpang. Termasuk derivasi (turunan) obat ini adalah obat yang disebut “captagon”. Obat ini banyak dikonsumsi oleh para siswa selama musim ujian, padahal prosedur penggunaannya sebenarnya sangat ketat dan hati-hati.

7. Ganja
Ganja memiliki sebutan yang jumlahnya mencapai lebih dari 350 nama, sesuai dengan kawasan penanaman dan konsumsinya, antara lain; mariyuana, hashish, dan hemp. Adapun zat terpenting yang terkandung dalam ganja adalah zat trihidrocaniponal (THC).

Pemakai ganja merasakan suatu kondisi ekstase yang disertai dengan tawa cekikikan dan terkekeh-kekeh tanpa justifikasi yang jelas. Dia mengalami halusinasi pendengaran dan penglihatan. Berbeda dengan peminum alkohol yang terkesan brutal dan berperilaku agresif, maka pemakai ganja seringkali malah menjadi penakut.

Dia mengalami kesulitan mengenali bentuk dan ukuran benda-benda yang terlihat. Pecandunya juga merasakan waktu berjalan begitu lambat. Ingatannya akan kejadian beberapa waktu yang lalu pun kacau-balau. Matanya memerah dan degup jantungnya kencang. Jika berhenti mengonsumsi ganja, dia akan merasa depresi, gelisah, menggigil dan susah tidur. Namun kecanduan ganja biasanya mudah dilepaskan. Dalam jangka panjang, pecandu ganja akan kehilangan gairah hidup. Menjadi malas, lemah ingatan, bodoh, tidak bisa berkonsentrasi dan terdorong untuk melakukan kejahatan.

Satu hal yang menarik, ternyata ulama-ulama Islam telah mengenal karakteristik hashish (ganja) dan mendeskripsikannya secara detail. Ibnu Hajar al-Haitsami misalnya menjelaskan, memakan daun ganja mengandung 120 macam bahaya yang bersifat agama dan dunia. Di antaranya, menyebabkan pikun (lupa), kematian mendadak, gangguan fungsi akal dan selalu gemetaran. Ganja juga menghilangkan rasa malu, muru’ah, kecerdasan, memutus keturunan, mengeringkan sperma dan menyebabkan impotensi.



ASAL MULA BIOLOGI

oleh : HADI KURNIAWAN
no.absen : 19


Biologi adalah ilmu mengenai kehidupan. Istilah ini diambil dari bahasa Belanda "biologie", yang juga diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani, βίος, bios ("hidup") dan λόγος,logos ("lambang", "ilmu"). Dahulu—sampai tahun 1970-an—digunakan istilah ilmu hayat (diambil dari bahasa Arab, artinya "ilmu kehidupan").

Obyek kajian biologi sangat luas dan mencakup semua makhluk hidup. Karenanya, dikenal berbagai cabang biologi yang mengkhususkan diri pada setiap kelompok organisme, seperti botani, zoologi, dan mikrobiologi. Berbagai aspek kehidupan dikaji. Ciri-ciri fisik dipelajari dalam anatomi, sedang fungsinya dalam fisiologi; Perilaku dipelajari dalam etologi, baik pada masa sekarang dan masa lalu (dipelajari dalam biologi evolusioner dan paleobiologi); Bagaimana makhluk hidup tercipta dipelajari dalam evolusi; Interaksi antarsesama makhluk dan dengan alam sekitar mereka dipelajari dalam ekologi; Mekanisme pewarisan sifat—yang berguna dalam upaya menjaga kelangsungan hidup suatu jenis makhluk hidup—dipelajari dalam genetika.


Ilmu biologi dirintis oleh Aristoteles, ilmuwan berkebangsaan Yunani. Dalam terminologi Aristoteles, "filosofi alam" adalaha cabang filosofi yang meneliti fenomena alam, dan mencakupi bidang yang kini disebut sebagai fisika, biologi, dan ilmu pengetahuan alam lainnya.

Aristoteles melakukan penelitian sejarah alam di pulau Lesbos. Hasil penelitiannya, termasuk Sejarah Hewan, Generasi Hewan, dan Bagian Hewan, berisi beberapa observasi dan interpretasi, dan juga terdapat mitos dan kesalahan. Bagian yang penting adalah mengenai kehidupan laut. Ia memisahkan mamalia laut dari ikan, dan mengetahui bahwa hiu dan pari adlah bagian dari grup yang ia sebut Selachē (selachians).[2]

11 Januari 2009

Keutamaan Sholat Dhuha

Oleh :Syah Ryan R.H.(X-6/36)
tema:spiritual

Didalam Surah Adh-Dhuha Allah swt bersumpah dengan waktu dhuha dan waktu malam: “Demi waktu matahari sepenggalahan naik, dan demi malam apabila telah sunyi.” (QS. 93:1-2). Pernahkah terlintas dalam benak kita mengapa Allah swt sampai bersumpah pada kedua waktu itu?. Beberapa ahli tafsir berpendapat bahwa kedua waktu itu adalah waktu yang utama paling dalam setiap harinya.

Pada waktu itulah Allah swt sangat memperhatikan hambaNya yang paling getol mendekatkan diri kepadaNya. Ditengah malam yang sunyi, dimana orang-orang sedang tidur nyenyak tetapi hamba Allah yang pintar mengambil kesempatan disa’at itu dengan bermujahadah melawan kantuk dan dinginnya malam dan air wudhu’, bangun untuk menghadap Khaliqnya, tidak lain hanya untuk mendekatkan diri kepadanya.
Demikian juga dengan waktu dhuha, dimana orang-orang sibuk dengan kehidupan duniawinya dan mereka yang tahu pasti akan meninggalkannya sebentar untuk
kembali mengingat Allah swt, sebagaimana yang dikatakan oleh sahabat Zaid bin Arqam ra ketika beliau melihat orang-orang yang sedang melaksanakan shalat dhuha: “Ingatlah, sesungguhnya mereka telah mengetahui bahwa shalat itu dilain sa’at ini lebih utama. Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: “Shalat dhuha itu (shalatul awwabin) shalat orang yang kembali kepada Allah, setelah orang-orang mulai lupa dan sibuk bekerja, yaitu pada waktu anak-anak unta bangun karena mulai panas tempat berbaringnya.” (HR Muslim).

Lantas bagaimana tidak senang Allah dengan seorang hamba yang seperti ini, sebagaimana janjiNya: “Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah Kepada Allah
dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan. (QS. 5:35). Diakhir ayat ini terlihat Allah menyatakan kata “beruntung” bagi hambanya yang suka
mendekatkan diri kepadanya. Nach.. kalau bicara tentang beruntung tentu ini adalah rejeki bagi kita. Dan satu hal yang perlu kita ingat bahwa rejeki itu bukan hanya bentuknya materi atau uang belaka. Tetapi lebih dalam dari itu, segala sesuatu yang diberikan kepada kita yang berdampak kebaikan kepada kehidupan kita didunia dan diakhirat adalah rejeki. Dan puncak dari segala rejeki itu adalah kedekatan kepada Allah swt dan tentu kalau berbicara ganjaran yaitu kenikmatan puncak yang paling akhir adalah syurga. Oleh karena itu para ulama mengajarkan kita untuk berdo’a tentang rejeki ketika selesai shalat dhuha. Jadi salah satu fadilah (keutamaan) dari shalat dhuha itu adalah sarana jalan untuk memohon limpahan rejeki dari Allah swt.

Disamping itu shalat dhuha ini juga dapat mengantikan ketergadaian setiap anggota tubuh kita pada Allah, dimana kita wajib membayarnya sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Setiap pagi setiap persendian salah seorang diantara kalian harus (membayar) sadhaqah; maka setiap tasbih adalah sadhaqah, setiap tahmid adalah sadhaqah, setiap tahlil adalah sadhaqah, setiap takbir adalah sadhaqah, amar ma’ruf adalah sadhaqah, mencegah kemungkaran adalah sadhaqah, tetapi dua raka’at dhuha sudah mencukupi semua hal tersebut” (HR Muslim).

Tetapi yang lebih dalam dari itu lagi adalah shalat dhuha ini adalah salah amalan yang disukai Rasulullah saw beserta para sahabatnya (sunnah), sebagaimana anjuran beliau yang disampaikan oleh Abu Hurairah ra:
“Kekasihku Rasulullah saw telah berwasiat kepadaku dengan puasa tiga hari setiap bulan, dua raka’at dhuha dan witir sebelum tidur” (Bukhari, Muslim, Abu Dawud).
Kalaulah tidak khawatir jika ummatnya menganggap shalat dhuha ini wajib hukumnya maka Rasulullah saw akan tidak akan pernah meninggalkannya. Para orang alim, awliya dan ulama sangatlah menjaga shalat dhuhanya sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Syafei’: Tidak ada alasan bagi seorang mukmin untuk
tidak melakukan shalat dhuha”. Hal ini sudah jelas dikarenakan oleh seorang mukmin sangat apik dan getol untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya”.

Jadi tidak ada alasan lagi bagi kita sebagai seorang muslim yang mempunyai tujuan hidup untuk mendapatkan ridhoNya meninggalkan shalat dhuha karena kesibukan duniawi kita kecuali karena kelalaian dan kebodohan kita sendiri.

Rusyida Rizki Nurwandini X6-33

biologi adalah ilmu mengenai kehidupan. Istilah ini diambil dari bahasa Belanda "biologie", yang juga diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani, βίος, bios ("hidup") dan λόγος,logos ("lambang", "ilmu"). Dahulu—sampai tahun 1970-an—digunakan istilah ilmu hayat (diambil dari bahasa Arab, artinya "ilmu kehidupan").

Obyek kajian biologi sangat luas dan mencakup semua makhluk hidup. Karenanya, dikenal berbagai cabang biologi yang mengkhususkan diri pada setiap kelompok organisme, seperti botani, zoologi, dan mikrobiologi. Berbagai aspek kehidupan dikaji. Ciri-ciri fisik dipelajari dalam anatomi, sedang fungsinya dalam fisiologi; Perilaku dipelajari dalam etologi, baik pada masa sekarang dan masa lalu (dipelajari dalam biologi evolusioner dan paleobiologi); Bagaimana makhluk hidup tercipta dipelajari dalam evolusi; Interaksi antarsesama makhluk dan dengan alam sekitar mereka dipelajari dalam ekologi; Mekanisme pewarisan sifat—yang berguna dalam upaya menjaga kelangsungan hidup suatu jenis makhluk hidup—dipelajari dalam genetika.

Saat ini bahkan berkembang aspek biologi yang mengkaji kemungkinan berevolusinya makhluk hidup pada masa yang akan datang, juga kemungkinan adanya makhluk hidup di planet-planet selain bumi, yaitu astrobiologi. Sementara itu, perkembangan teknologi memungkinkan pengkajian pada tingkat molekul penyusun organisme melalui biologi molekular serta biokimia, yang banyak didukung oleh perkembangan teknik komputasi melalui bidang bioinformatika.

Ilmu biologi banyak berkembang pada abad ke-19, dengan ilmuwan menemukan bahwa organisme memiliki karakteristik pokok. Biologi kiani meruapakan subyek pelajaran sekolah dan universitas dai seluruh dunia, dengan lebih dari jutaan makalah dibuat setial tahun dalam susunan luas jurnal biologi dan kedokteran.


Rusyida Rizki Nurwandini x6-33

BIOLOGI DALAM AL- QUR’ AN

Bagian Otak yang Mengendalikan Gerak Kita

"Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka." (Al Qur'an, 96:15-16)

Ungkapan "ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka" dalam ayat di atas sungguh menarik. Penelitian yang dilakukan di tahun-tahun belakangan mengungkapkan bahwa bagian prefrontal, yang bertugas mengatur fungsi-fungsi khusus otak, terletak pada bagian depan tulang tengkorak. Para ilmuwan hanya mampu menemukan fungsi bagian ini selama kurun waktu 60 tahun terakhir, sedangkan Al Qur'an telah menyebutkannya 1400 tahun lalu. Jika kita lihat bagian dalam tulang tengkorak, di bagian depan kepala, akan kita temukan daerah frontal cerebrum (otak besar). Buku berjudul Essentials of Anatomy and Physiology, yang berisi temuan-temuan terakhir hasil penelitian tentang fungsi bagian ini, menyatakan:

Dorongan dan hasrat untuk merencanakan dan memulai gerakan terjadi di bagian depan lobi frontal, dan bagian prefrontal. Buku tersebut juga mengatakan:

Berkaitan dengan keterlibatannya dalam membangkitkan dorongan, daerah prefrontal juga diyakini sebagai pusat fungsional bagi perilaku menyerang. Jadi, daerah cerebrum ini juga bertugas merencanakan, memberi dorongan, dan memulai perilaku baik dan buruk, dan bertanggung jawab atas perkataan benar dan dusta.

Jelas bahwa ungkapan "ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka" benar-benar merujuk pada penjelasan di atas. Fakta yang hanya dapat diketahui para ilmuwan selama 60 tahun terakhir ini, telah dinyatakan Allah dalam Al Qur'an sejak dulu.

Segumpal Darah Yang Melekat di Rahim

Pada tahap awal perkembangannya, bayi dalam rahim ibu berbentuk zigot, yang menempel pada rahim agar dapat menghisap sari-sari makanan dari darah ibu. Gambar di atas adalah zigot yang terlihat seperti sekerat daging. Informasi ini, yang ditemukan oleh embriologi modern, secara ajaib telah dinyatakan dalam Al Qur'an 14 abad yang lalu dengan menggunakan kata "'alaq", yang bermakna "sesuatu yang menempel pada suatu tempat" dan digunakan untuk menjelaskan lintah yang menempel pada tubuh untuk menghisap darah.

Jika kita terus mempelajari fakta-fakta yang diberitakan dalam Al Qur'an mengenai pembentukan manusia, sekali lagi kita akan menjumpai keajaiban ilmiah yang sungguh penting.

Ketika sperma dari laki-laki bergabung dengan sel telur wanita, intisari bayi yang akan lahir terbentuk. Sel tunggal yang dikenal sebagai "zigot" dalam ilmu biologi ini akan segera berkembang biak dengan membelah diri hingga akhirnya menjadi "segumpal daging". Tentu saja hal ini hanya dapat dilihat oleh manusia dengan bantuan mikroskop.

Namun, zigot tersebut tidak melewatkan tahap pertumbuhannya begitu saja. Ia melekat pada dinding rahim seperti akar yang kokoh menancap di bumi dengan carangnya. Melalui hubungan semacam ini, zigot mampu mendapatkan zat-zat penting dari tubuh sang ibu bagi pertumbuhannya. Di sini, pada bagian ini, satu keajaiban penting dari Al Qur'an terungkap. Saat merujuk pada zigot yang sedang tumbuh dalam rahim ibu, Allah menggunakan kata "'alaq" dalam Al Qur'an:

"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari 'alaq (segumpal darah). Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah." (Al Qur'an, 96:1-3)

Arti kata "'alaq" dalam bahasa Arab adalah "sesuatu yang menempel pada suatu tempat". Kata ini secara harfiah digunakan untuk menggambarkan lintah yang menempel pada tubuh untuk menghisap darah.

Tentunya bukanlah suatu kebetulan bahwa sebuah kata yang demikian tepat digunakan untuk zigot yang sedang tumbuh dalam rahim ibu. Hal ini sekali lagi membuktikan bahwa Al Qur'an merupakan wahyu dari Allah, Tuhan Semesta Alam.

Tiga Tahapan Bayi Dalam Rahim


Dalam ayat ke-6 surat Az Zumar, disebutkan bahwa manusia diciptakan dalam rahim ibu dalam tiga kegelapan. Embriologi modern telah mengungkap bahwa perkembangan ebriologi bayi terjadi pada tiga daerah yang berbeda dalam rahim ibu.

Dalam Al Qur'an dipaparkan bahwa manusia diciptakan melalui tiga tahapan dalam rahim ibunya.

"...Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?" (Al Qur'an, 39:6)

Sebagaimana yang akan dipahami, dalam ayat ini ditunjukkan bahwa seorang manusia diciptakan dalam tubuh ibunya dalam tiga tahapan yang berbeda. Sungguh, biologi modern telah mengungkap bahwa pembentukan embrio pada bayi terjadi dalam tiga tempat yang berbeda dalam rahim ibu. Sekarang, di semua buku pelajaran embriologi yang dipakai di berbagai fakultas kedokteran, hal ini dijadikan sebagai pengetahuan dasar. Misalnya, dalam buku Basic Human Embryology, sebuah buku referensi utama dalam bidang embriologi, fakta ini diuraikan sebagai berikut:

"Kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan: pre-embrionik; dua setengah minggu pertama, embrionik; sampai akhir minggu ke delapan, dan janin; dari minggu ke delapan sampai kelahiran." Fase-fase ini mengacu pada tahap-tahap yang berbeda dari perkembangan seorang bayi. Ringkasnya, ciri-ciri tahap perkembangan bayi dalam rahim adalah sebagaimana berikut:

- Tahap Pre-embrionik

Pada tahap pertama, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel, dan terbentuklah segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang semakin membesar, sel-sel penyusunnya pun mengatur diri mereka sendiri guna membentuk tiga lapisan.

- Tahap Embrionik

Tahap kedua ini berlangsung selama lima setengah minggu. Pada masa ini bayi disebut sebagai "embrio". Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi mulai terbentuk dari lapisan- lapisan sel tersebut.

- Tahap fetus

Dimulai dari tahap ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai "fetus". Tahap ini dimulai sejak kehamilan bulan kedelapan dan berakhir hingga masa kelahiran. Ciri khusus tahapan ini adalah terlihatnya fetus menyerupai manusia, dengan wajah, kedua tangan dan kakinya. Meskipun pada awalnya memiliki panjang 3 cm, kesemua organnya telah nampak. Tahap ini berlangsung selama kurang lebih 30 minggu, dan perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran.

Informasi mengenai perkembangan yang terjadi dalam rahim ibu, baru didapatkan setelah serangkaian pengamatan dengan menggunakan peralatan modern. Namun sebagaimana sejumlah fakta ilmiah lainnya, informasi-informasi ini disampaikan dalam ayat-ayat Al Qur'an dengan cara yang ajaib. Fakta bahwa informasi yang sedemikian rinci dan akurat diberikan dalam Al Qur'an pada saat orang memiliki sedikit sekali informasi di bidang kedokteran, merupakan bukti nyata bahwa Al Qur'an bukanlah ucapan manusia tetapi Firman Allah.

Bioteknologi versus Bioterorrisme

Pada abad 20 ini, banyak sekali pengembangan-pengembang teknologi yang memanfaatkan unsur - unsur biologi sebagai bahan penunjangnya. Hasilnya pun sungguh luar biasa. Sebagian dari hasil pengembangan itu untuk membantu mempermudah pekerjaan manusia, sebagiannya lagi digunakan untuk menyelamatkan makhluk hidup dari berbagai macam bahaya. Contohnya yaitu:

  1. Bidang Industri Berbasis Biologi

v Produk alkohol, kecap,roti,tape,yogurt,yakult dan nata decoco yang menggunakan teknologi fermentasi oleh mikroorganisme seperti jamur Saccharomyces cereviceae, Aspergillus wentii, Lactobacillus sp. dan Acetobacter xylinum.

v Produk makanan prebiotik dan probiotik yang berupa serat -serat tumbuhan dan meikroorganisme di dalam tubuh sehingga tubuh tetap sehat.


2. Bidang Profesi Manusia

v Produksi vaksin dan obat. Vaksin adalah bibit penyakit yang dilemahkan dan dimasukkan ke dalam tubuh untuk mendapatkan antibodi. Obat adalah senyawa kimia yang dapat diperoleh dari tumbuhan atau hewan maupun mikroorganisme yang diolah untuk menyembuhkan penyakit. (kedokteran)

v Produk bibit unggul pertanian dan peternakan yang merupakan , hibridisasi, mutasi, kultur jaringan,maupun rekayasa genetika yang dapat memberi hasil yang lebih optimal (pertanian dan peternakan)

Diatas merupakan beberapa contoh pemanfaatan bioteknologi yang pemakaiannya benar dan tidak banyak membawa dampak negatif bagi kelangsungan makhluk hidup.

Tapi, namanya saja manusia, tidak luput dari kesalahan. Ada beberapa contoh pemanfaatan negatif dari perkembangan bioteknologi yang disebut bioterorisme, yaitu: penggunaan dengan sengaja virus, bakteri, jamur dan toksin dari makhluk hidup untuk mengancam / menimbulkan ketakutan, penyakit ataupun kematian pada makhluk hidup lain. Berikut ini jabarannya..

  1. Jenis-jenis bahan biologi yang dapa digunakan sebagai senjata bioterorisme:
    1. bakteri
    2. virus
    3. toksin
    4. jamur
  1. Cara penyerangannya :

a. Dengan cara menebarkan isu-isu menakutkan dari 1 mulut ke mulut lain.

b. Dengan cara menyemprotkan gas beracun agar saluran pernafasan terganggu

c. Menggunakan makanan untuk mengganggu fungsi saluran pencernaan

d. Melalui goresan luka, dengan segaja menggoreskan benda tajam yang sebelunya telah diberi racun

e. Gigitan serangga, menebarkan serangga penggigit yang beracun

  1. Alasan penggunaan senjata bioterorisme:

a. relative tidak mahal

b. mudah diproduksi

c. dapat disebarkan dengan mudah

d. dapat disembunyikan

e. mudah dibawa kemana-mana

f. serta obatnya masih belum ada yang spesifik

Untuk memperjelas anda, saya berikan beberapa contoh kejadian dan peristiwa nyata yang sebelumnya pernah terjadi -bersangkut paut pada teror bioterorisme.

  • Bioterorisme telah dimulai pada abad 18 pada perang antara Perancis dan India, dimana selimut pasien penderita cacar digunakan sebagai senjata.

  • Pada Perang Dunia ke I, penggunaan senjata biologi lebih berkembang, dimana pada saat itu Jerman mulai mengembangkan anthrax, glander, kolera dan jamur putih sebagai senjata biologi.

  • Pada tahun 1942, Amerika Serikat juga mengadakan penelitian dengan anthrax dan botullinum sebagai senjata biologi, dan pada tahun 1951-1954 riset terhadap Baccilus globigii dan Serratia marcescens.

  • Pada tahun 1984, kelompok Sekte pengikut Bhagwan Shree Rajnessh menggunakan bakteri Salmonela untuk satu gerakan bunuh diri massal dengan menyuntikkan bakteri ini kepada 750 orang pengikutnya di Oregon Amerika Serikat

  • Paska peristiwa 11 September, yakni pada tanggal 5 Oktober 2001, kuman Antrax melanda Amerika Serikat, terutama di wilayah Florida, New Jersey, Washington DC dan NewYork melalui sistem pengiriman surat. Tercatat 17 kasus anthrax, 10 kasus paru, 7 kasus kulit, 4 kematian dan lebih dari 30.000 penduduk diberi profilaktik antibiotik (ciprofloxacin)

Menurut Jenkins dan Rubin (dalam Puver hal. 3) menyatakan bahwa, " secara teoritis, 1 ons toksin Botullinum cukup untuk membunuh 60.000.000 manusia." Dengan demikian, bioterorisme ini lebih menakutkan dari pada nuklir sekalipun. Sekian artikel saya, meski cukup singkat tapi saya harap manfaatnya tidak sesingkat tulisannya.

Wassalamualaikum wr.wb


Oleh : Prilia Tiara P.
Kls : X.6/28

Biologi dalam lingkungan spiritual

Robby rizky pp/x-6/32

Kita Bisa Kok Jadi Anak Jenius
Saturday, 02 August 2008

Asyiknya jadi anak pintar. Langganan ranking satu, masuk kelas akselerasi atau juara lomba sains. Eits, tapi siapa bilang kita enggak bisa seperti mereka. Bisa kok!

Kita biasa menyebut mereka genius. Anak-anak superpintar yang beruntung bisa masuk kelas akselerasi dan menghemat waktu sekolah. Uuuh, bikin iri. Eh, tapi, jangan asal panggil mereka anak genius. Dalam ilmu psikologi dan dunia pendidikan, mereka biasa dipanggil anak berbakat alias gifted child.

"Istilah genius terlalu berlebihan. Genius itu berarti dia berhasil menciptakan karya yang diakui oleh manusia, seperti Einstein," kata psikolog pendidikan, Dr Reni Akbar-Hawadi. Anak genius itu pasti anak berbakat, tetapi anak berbakat belum tentu termasuk genius, lanjut Bu Reni yang sudah mendalami psikologi anak berbakat sejak tahun 1982. Jadi, lebih aman kalau kita pakai istilah anak berbakat daripada genius. Karena genius itu cuma digunakan untuk mereka yang benar-benar luar biasa pintar dan inovatif. Pokoknya sudah canggih banget deh!

Siapa yang berbakat?

Lalu, apa sih yang bikin seseorang tergolong anak berbakat? Paling kelihatan, ya, dari IQ-nya. Taruhan deh, kita sering menilai seseorang pintar atau enggak dari IQ-nya, kan? Tapi, itu aturan lama! Zaman sekarang penilaian itu enggak cukup cuma dari IQ. Menurut Prof Joe Renzulli, psikolog pendidikan asal Amerika, seseorang dikatakan berbakat kalau mempunyai nilai di atas standar pada tiga macam karakteristik, yaitu kemampuan umum, komitmen tugas, dan kreativitas. Konsep dari Prof Renzulli inilah yang dipakai Kelompok Kerja Pendidikan Luar Biasa (KKPLB) untuk mendeteksi anak berbakat.

Kemampuan umum yang dimaksud di sini antara lain adalah daya tangkap, kemampuan numerik (matematika), dan wawasan kita. Ini akan langsung ketahuan dari nilai IQ kita. "Di Indonesia, nilai IQ minimum untuk masuk kelas akselerasi adalah 125," ujar Bu Reni. Selain IQ, ada dua kemampuan lain yang enggak kalah penting.

Komitmen tugas adalah perasaan senang saat kita sedang menyelesaikan suatu pekerjaan. Ini biasanya kelihatan dari perjuangan, kerja keras, dan keuletan kita. Pantang menyerah gitulah. "Di kelas akselerasi, aku enggak bisa nyantai. Aku harus sering belajar. Tapi, masuk kelas aksel kan keinginanku. Jadi, aku harus tanggung jawab," kata Alyssa yang akrab dipanggil Icha (12), siswi kelas II SMP Madania, yang ikut kelas akselerasi sewaktu SD.

Ada lagi ciri lain anak berbakat. Suka tantangan! Mereka juga mandiri dan enggak takut mengambil risiko. "Kriteria ini termasuk dalam aspek kreativitas," papar Bu Dosen pengarang buku Identifikasi Keberbakatan Intelektual terbitan tahun 2002.

"Di sekolah, Fisika adalah pelajaran yang paling ditakuti. Tapi, aku malah pengin mencoba sesuatu hal yang beda dan enggak disukai orang lain," ujar Thomas (17), siswa kelas II SMU 3 Bandung, anggota Tim Olimpiade Fisika Indonesia 2004.

"Aku lebih senang les biola daripada piano karena jarang banget ada anak kecil bisa main biola. Sementara yang bisa piano kan banyak," ujar Icha yang sejak kelas I SD sudah mengikuti les biola.

Ck-ck-ck… Jadi penasaran, gimana sih cara mereka belajar? "Anak berbakat sudah bisa mengatur sendiri tempo belajarnya. Mereka enggak perlu diingatkan lagi," kata Bu Reni. Adanya inisiatif dan kemandirian tinggi membuat mereka terampil mengatur jadwalnya tanpa harus dibantu orang lain. Wah, jadi malu nih. Soalnya, banyak di antara kita yang baru belajar kalau disuruh ortu.

"Aku biasa belajar setelah mandi sore sampai makan malam. Setelah itu, belajar lagi. Enggak perlu diingetin lagi, ini kan sudah tanggung jawabku," kata Icha.

"Aku belajar keinginan sendiri saja. Sejak SMP, ortu enggak pernah nyuruh-nyuruh belajar. Biasa belajar malam hari. Ngantuk sih, tapi kalau lagi semangat, enggak terasa," cerita Thomas yang langganan ranking satu sejak SMP. Duh, hebat banget sih! Kayaknya hidup anak berbakat asyik banget! Eh, tapi, enggak juga lho.

Problem anak berbakat

"Semakin tinggi IQ seorang anak, ia akan semakin merasa beda," tutur Bu Reni. Anak berbakat punya kebutuhan berbeda dibandingkan dengan anak lain yang seusianya. Contoh, mereka cepat banget menangkap ilmu yang diajarin sehingga gampang kesal kalau menghadapi orang yang enggak sepintar dia. Kemampuan bahasa mereka yang biasanya di atas rata-rata juga sering membuat mereka mendominasi pembicaraan dan sulit mendengarkan orang lain.

Persoalan-persoalan yang dihadapi anak berbakat biasanya seputar dunia pergaulan. Kenapa ya? "Sebab, perkembangan pikiran mereka lebih maju dibandingkan dengan perkembangan emosi," jawab Bu Reni. Sering terjadi, anak berbakat justru dianggap aneh oleh orang lain. Anggapan ini muncul karena cara berpikir mereka yang terlalu kreatif. Mereka sering melontarkan ide-ide nyeleneh yang dianggap aneh bagi banyak orang.

Mereka juga sering diperlakukan berbeda oleh orang-orang di sekitarnya. "Aku paling bete kalau teman-teman pada becandain aku pakai label ’jago Fisika’. Aku enggak suka dibedain," keluh Thomas.

Hidup anak berbakat memang akan semakin susah kalau orang sekitarnya enggak bisa memahami dia. Di Indonesia sendiri, fasilitas untuk mereka masih belum memadai. "Fasilitas konseling dan pengarahan anak berbakat belum banyak ditemui. Apalagi pengetahuan masyarakat tentang mereka masih minim," ujar Bu Reni yang sedang berencana membuat klub anak berbakat.

Jadi anak berbakat

Sebenarnya dari mana datangnya anak berbakat? Ada dua faktor. Pertama, faktor keturunan dari keluarga. Nyokap-bokap yang pintar kemungkinan besar akan melahirkan anak yang pintar juga. Faktor kedua yang enggak kalah penting adalah lingkungan. Ini berjalan sepanjang kehidupan kita. Kita mendapatkannya dari pola asuh orangtua, teman-teman, dan benda-benda di sekitar kita. Kebanyakan anak berbakat dibesarkan dalam lingkungan yang mendukung potensinya.

"Anak berbakat akan semakin berkembang kalau orangtuanya mendukung kegiatan mereka. Misal, membebaskan mereka ikut les-les," ujar Bu Reni.

"Mama ngebebasin aku ikut les apa saja yang aku pengin," kata Icha yang sampai sekarang aktif les balet, biola, dan Bahasa Inggris.

Fasilitas di rumah juga ikut mendukung. Seperti yang dialami Thomas, "Waktu kecil, ortu langganan koran. Aku paling suka baca artikel-artikel tentang sains." Pengaruh faktor lingkungan yang dahsyat ini juga memberikan pencerahan buat kita. Bahwa sesungguhnya kita yang IQ-nya normal pun bisa maju seperti anak berbakat!

"Kalau menaikkan IQ memang sulit. Sebab, otak kita sudah punya kapasitas yang enggak bisa ditambah. Lebih baik kembangkan aspek komitmen tugas dan kreativitas!" ujar Bu Reni. Jadi, serius nih, kita bisa jadi anak berbakat? "Bukan bisa lagi!" kata Bu Reni tegas.

Tapi, tetap ada syarat utama. Minimal IQ kita 100. Ini adalah patokan IQ normal. Kalau syarat ini sudah terpenuhi, kita kembangkan kemampuan lain, yaitu kreativitas dan komitmen pada tugas. Keberhasilan malah lebih tergantung pada dua aspek ini lho! Enggak percaya?

"Lihat saja kisah orang sukses. Enggak ada yang ngomongin IQ. Mereka lebih menekankan kerja keras dan panjang akal," papar Bu Reni.

"Aku pernah gagal waktu masuk kelas akselerasi SMU karena IQ-ku cuma 116. Tapi, aku belajar keras buat membuktikan ke sekolah kalau bisa tetap lolos olimpiade fisika," curhat Thomas. Kerja kerasnya berbuah manis. Sekarang Thomas jadi satu-satunya perwakilan sekolah yang berhasil lolos dan tergabung dalam Tim Olimpiade Fisika Indonesia. Nah, ini jadi bukti sakti bahwa IQ bukan patokan mati!

Kerja keras, mandiri, pantang menyerah, kritis, kreatif, senang menyerap ilmu baru, dan berani ambil risiko adalah beberapa sifat penting yang harus dikembangkan supaya bisa sehebat anak berbakat. Jangan cuma gigit jari dan iri hati melihat mereka. Di dalam diri kita tersimpan potensi yang menunggu untuk dikembangkan. Sekarang pertanyaannya, apakah kita mau mengeluarkannya?