10 Januari 2009

SAMPAH

Oleh : Aisyah Nadine Putri
Kelas : X6
No.absen : 01



Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia. Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (limbah), misalnya pertambangan, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.



* Jenis-jenis sampah *


1. Berdasarkan sumbernya :

A. Sampah Alam

Sampah yang diproduksi di kehidupan sehari-hari di kelola melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan sehari-hari, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.


B. Sampah Manusia

Sampah manusia adalah istilah yang biasa digunakan pada hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai sarana perkembangan penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Cara untuk mengantisipasinya adalah dengan cara hidup yang higienis. Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.


C. Sampah Konsumsi

Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh manusia, dengan kata lain ialah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.


D. Limbah Radioaktif

Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktifitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut.


2. Berdasarkan sifatnya :

A. Sampah organik ( dapat diurai/ degradable )

Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.

B. Sampah anorganik ( tidak terurai/ undegradable )

Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya.

Di negara-negara berkembang komposisi sampah terbanyak adalah sampah organik, sebesar 60 – 70%, dan sampah anorganik sebesar ± 30%.


* Ancaman Bagi Kawasan Wisata Alam *

Dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah yang tidak dikelola dengan baik adalah sebagai berikut:

a. Gangguan Kesehatan
b. Menurunnya kualitas lingkungan
c. Menurunnya estetika lingkungan
d. Terhambatnya pembangunan negara



* Pengelolaan Sampah *

Agar pengelolaan sampah berlangsung dengan baik dan mencapai tujuan yang diinginkan, maka setiap kegiatan pengelolaan sampah harus mengikuti proses pengelolaan sampah yang benar.

Tahapan Pengelolaan sampah yang dapat dilakukan di kawasan wisata alam adalah:

a. Pencegahan dan Pengurangan Sampah dari Sumbernya

Kegiatan ini dimulai dengan kegiatan pemilahan atau pemisahan sampah organik dan anorganik dengan menyediakan tempat sampah organik dan anorganik disetiap kawasan yang sering dikunjungi wisatawan.

b. Pemanfaatan Kembali

Kegiatan pemanfaatan sampah kembali, terdiri atas:

1). Pemanfaatan sampah organik, seperti pengomposan :
Sampah yang mudah membusuk dapat diubah menjadi pupuk kompos yang ramah
lingkungan untuk melestarikan fungsi kawasan wisata.

2). Pemanfaatan sampah anorganik, baik secara langsung maupun tidak langsung :
Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya pembuatan kerajinan yang berbahan
baku dari barang bekas, atau kertas daur ulang. Sedangkan pemanfaatan kembali
secara tidak langsung, misalnya menjual barang bekas seperti kertas, plastik,
kaleng, koran bekas, botol, gelas dan botol air minum dalam kemasan.

c. Tempat Pembuangan Sampah Akhir

Sisa sampah yang tidak dapat dimanfaatkan secara ekonomis baik dari kegiatan pengomposan maupun pemanfaatan sampah anorganik yang jumlahnya mencapai ± 10%, harus dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA). Dengan pengelolaan sampah yang baik, sisa sampah akhir yang benar-benar tidak dapat dimanfaatkan lagi hanya sebesar ± 10%. Kegiatan ini tentu saja akan menurunkan biaya pengangkutan sampah bagi pengelola kawasan wisata alam, mengurangi luasan kebutuhan tempat untuk lokasi TPS, serta memperkecil permasalahan sampah yang saat ini dihadapi oleh banyak pemerintah daerah.


* Manfaat Pengelolaan Sampah *

Pengelolaan sampah yang dilakukan di kawasan wisata alam, akan memberikan banyak manfaat, diantaranya adalah:

a. Menjaga keindahan, kebersihan dan estetika lingkungan kawasan sehingga menarik
     wisatawan untuk berkunjung.
b. Tidak memerlukan TPS yang luas, sehingga pengelola wisata dapat mengoptimalkan
     penggunaan pemanfaatan kawasan.
c. Mengurangi biaya angkut sampah ke TPS.
d. Mengurangi beban Pemda dalam mengelola sampah.


Oleh karena itu, kita sebagai warga yang baik harus menjaga lingkungan kita dari sampah karena sampah juga merupakan salah satu faktor dari GLOBAL WARMING. Mari selamatkan dunia dengan membuang sampah pada tempatnya !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar